Minggu, 01 Februari 2009

Sejarah Singkat Armed 6

SEJARAH SINGKAT

BATALYON ARTILERI MEDAN 6-76

1. PEMBENTUKAN

Pada masa sesudah perang Kemerdekaan RI melawan penjajahan Belanda sampai dengan tahun1956, persenjataan Artileri khususnya dilingkungan TNI AD terdiri dari 5 Yon Artileri lapangan dengan Meriam kaliber 88 mm dan dua Rai Artileri Gunung dengan Meriam kaliber 75 mm yang ditempatkan di Sumatera Utara , Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan.

Dua Rai Artileri Gunung kaliber 75 mm yang terdapat di Sulawesi Selatan pada akhirnya dilengkapi persenjataan dan personelnya kemudian digabung menjadi satu Batalyon yang sekarang dikenal dengan nama Batalyon Artileri Medan 6. Pada awal terbentuknya Batalyon ini, bernama Batalyon Artileri GG-I, kemudian berubah menjadi Yon Argu-I dan akhirnya menjadi Yon Armed 6-76.

Asal mula kehadiran Kesatuan Artileri TNI AD di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya didaerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara adalah untuk memulihkan keamanan wilayah dari gangguan DI/TII. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka pada bulan Februari 1953 dilaksanakan pergeseran 1 Rai Artileri GG-II/BS dari Cimahi ke Makassar/Sulsel. Pada pertengahan tahun 1954 markas Komando Baterai tersebut dipindahkan ke Soreang Pare-Pare dalam rangka operasi Tumpas DI/TII di daerah Camba, Bone, Pinrang dan sekitarnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor : Kpts-133/7/1956 tanggal 1 September 1956 dan Surat Telegram Danpusarmed nomor : ST/48/1976 maka Batalyon Artileri GG-I TERR-VII/WIRABUANA disyahkan berdirinya Tmt 1 September 1956 dengan pimpinan Kapten Art R. Soekarto Soerohadi Menggolo, bermarkas di Soreang Kodya Pare-Pare Sulsel. Untuk memudahkan hubungan dengan komando atas, maka pertengahan 1957 markas Batalyon Artileri GG-I dipindahkan ke Jongaya Kab. Gowa Sulawesi Selatan. Pada tanggal 17 Maret 1958 Batalyon Artileri GG-I dibekukan, personelnya dimutasikan ke Pusat Persenjataan Artileri, dan sebagian lagi KDM SS (Kodam VII/Wrb).

Pada tahun 1958, dilaksanakan pembentukan kelompok kerja 301-2122 KDM SST dipimpin oleh Mayor Inf Wasita Kusuma sebagai realisasi surat perintah Kasad nomor : SP/541/09/1958 tanggal 23 September 1958 dan TR Kasad nomor : 1049/Kon/Sp-V/1958 tanggal 3 Nopember 1958 untuk membentuk kembali Batalyon Artileri. Tahun 1959 menyusun Organisasi Staf pendidikan basis Infantri dipimpin oleh Kapten Inf Gatot Suherman yang dilaksanakan di Jongaya Makassar. Pendidikan pertama dilaksanakan pada bulan Oktober 1958 berjumlah 369 orang, calon siswa terdiri dari mantan pejuang TKR Detasemen N/RI-23.


Pada pertengahan tahun 1960, seluruh Bintara Batalyon Artileri GG-I dikirim untuk mengikuti pendidikan kejuruan dalam rangka persiapan penerimaan meriam gunung kaliber 76 mm, menggantikan meriam yang lama, kaliber 75 mm. Berdasarkan surat keputusan Pangdam XIV/HN nomor : Kpts-0115/6/1961 tanggal 8 Juni 1961 tmt. 1 Juni 1961 sebutan Yon Art GG-I berubah menjadi Yon Argu-I. Perkembangan selanjutnya sesuai surat keputusan Pangdam XIV/HN nomor : Kpts-0200/11/1962 tanggal 6 Nopember 1962 Yon Argu-I berubah menjadi Yonarmed 6-76

2. PERANAN

a. Operasi Tempur

Yonarmed 6-76 aktif dalam sejarah pembebasan daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dari cengkraman gerombolan DI/TII pimpinan Kahar Muzakar dengan hasil sebagai berikut :

1. Tertembaknya Kahar Muzakar pimpinan DI/TII tangal 3 Maret 1965

2. Pasukan berhasil menewaskan 51 orang musuh dan menangkap hidup-hidup 50 orang DI/TII

3. Merampas 8 pucuk L.E, 2 pucuk Garand, 1 Cuk mortir kaliber 5 mm dan 1 pucuk pistol kal 3,2 mm

4. Membakar habis gudang persediaan makanan, menghancurkan alat dan peralatan milik gerombolan DI/TII didaerah Palopo Selatan, Kolaka dan Mamuju.

Beberapa peristiwa penting lainya yang perlu dicatat dengan tinta emas adalah sebagai berikut :

a. Operasi RTP 45

b. Operasi RTP Guntur

c. Operasi Kilat

d. Operasi Trikora

e. Operasi penumpasan G 30/S PKI

f. Operasi Seroja Timtim

b. Operasi non tempur

Disamping tugas operasi tempur, Yonarmed 6-76/Tmr selalu aktif dalam melaksanakan operasi teritorial (TMD dan TMR/operasi Bhakti dan reboisasi), dalam rangka menunjang program pemerintah dibidang pembangunan.

c. Kegiatan Lainnya

1. Latihan gabungan/BTP antar satuan

2. Latihan gabungan “ KEKARMALINDO”

3. Demonstrasi daya tembak di Pakatto

4. Latihan gabungan dalam rangka memperingati HUT Kodam X/Lambung Mangkurat

5. Latihan gabungan/BTP di Batu Raja

6. Tugas Pagar Waja/keamanan kota Tmt 15 Mei 1978 sampai sekarang

7. Operasi Keamanan di wilayah Irian Jaya, BP Yonif 725/Wrg Tahun 2000 s/d 2001

8. Operasi Keamanan Sintuwu Maroso I s.d. V di wilayah Poso Tahun 1999 s/d 2004

9. Operasi Keamanan di wilayah Ambon, BP Yonkav 10/Serbu Tahun 2002 s/d 2003